Kamis, 20 November 2014

MERANCANG ARSITEKTUR BASIS DATA



MERANCANG ARSITEKTUR BASIS DATA
A.    Implikasi yang Bersifat Arsitektur terhadap Backup dan Recovery Diidentifikasi
Ini dilakukan dengan cara meninjau ulang arsitektur basis data, maka akan muncul beberapa hal sebagai berikut.
1.      Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Basis data memungkinkan user menyimpan data atau melakukan perubahan/manupulasi data atau menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah, daripada menyimpan data secara non elektronik atau elektronik. Penyimpanan ini tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk dokumen teks biasa.
2.      Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Keterkaiatn antarkelompok data yang kuat dalam sebuah basis data maka pengulangan data pasti selalu ada. Banyaknya pengulangan ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan yang harus disediakan. Dengan basis data, efensiasi/optimalisasi penggunaan space dapat dilakukan. Selain itu, user dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data, baik dengan menerapkan sejumlah pengodean atau membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antarkelompok data yang saling berhubungan.
3.      Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaat pengodean atau pembentukan relasi antardata bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, dan keunikan data yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
4.      Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data selalu digunakan. User dapat memilah adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori, hingga data kadaluarsa. Data yang sudah tidak pernah/jarang digunakan dapat dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (offline) baik dengan penghapusan atau memindahkannya ke media penyimpanan offline, seperti removable disk. Di sisi lain, kepentingan pemakaian data sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis. Misal data nasabah bank dipisah-pisah dan disimpann di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi dapat diakses (menjadi available) bagi lokasi lain.
5.      Kelengkapan (Completeness)
Lengkap tidaknya data yang dilekola dalam sebuah basis data bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakaian maupun waktu. Bial user sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap maka user lain belum tentu berpendapat sama. Di samping data user juga harus menyimpan struktur, baik yang mendefinisikan objek dalam basis data maupun definisi detail tiap objek, seperti struktur file. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, user tidak hanya dapat menambah record data, tapi juga dapat merubah struktur dalam basis data, baik penambahan objek baru (tabel) atau penambahan field baru pada tabel.
6.      Keamanan (Securuty)
Ada sejumlah aplikasi pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan secara ketat. Dengan begitu, user dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan basis data beserta objek di dalamnya dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
7.      Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Pemakaian basis data seringkali tidak berbatas pada satu pemakai atau lokasi atau aplikasi saja. Misal data pegawai dalam basis data kepegawaian dapat digunakan oleh banyak user dari sejumlah departemen dalam organisasi, aatau oleh banyak aplikasi (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventors, dsb). Basis data yang dikelola oleh aplikasi yang mendukung lingkunagn multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tapi tetap dengan menghindari munculnya persoalan baru, seperti inkonsistensi data, karena ada banyak user yang saling menunggu untuk menggunakan data.
Perancangan adalah lagkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk. Sistem perencanaan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan peralatan satu sistem atau satu sistem secara detail yang membolehkan melakukan realisasi fisik. Fase ini adalah inti teknis dari proses rekayasa perangkat lunak. Pada fase ini elemen dari model analisa dikonversikan dengan menggunakan metode perencanaan akan menghasilkan perancangan data, perancangn antarmuka, perancangan arsitektur, dan perancangan prosedur.
Langkah yang perlu dilakukan dalam perencanaan software
a.       Menggambar struktur data,
b.      Menggambar struktur program,
c.       Mengetahui karakteristik antarmuka dan detail prosedur yang merupakan sintesa dari keperluan informasi.
Perancangan data adalah langkah pertama dari 4 kegiatan perancangan dalam RPL. Menurut Wasserman, aktivitas utama dalam perancangan data adalah memilih gambaran logik dari struktur data yang dikenali selama fase spesifikasi dan pendefinisian keperluan. Pemilihan ini melibatkan analisis algoritma dari alternatif struktur dalam rangka menentukan perancangan yang paling efisien.

Berikut adalah petunjuk melakukan input data:
a.       Mengurangu jumlah aksi input yang diperlukan user,
b.      Menjaga konsistensi antara penampilan informasi dan input data,
c.       Mengijinkan user menyesuaikan input,
d.      Interaksi harus fleksibel, tapi dapat disetel ke mode input yang disukai user,
e.       Memadamkan perintah yang tidak sesuai dengan aksi saat itu, user mengendalikan aliran interaksi,
f.        Menyediakan help untuk membantu aksi semua aksi input,
g.      Membuag input ‘mickey mouse’.

B.     Mengidentifikasi dan Menguji Skenario Kegagalan dan Resiko
Pengidentifikasian dan pengujian terhadap skenario kegagalan dan resiko dapat dilakukan dengan memantau situasi sebagai berikut:
1.      Pencurian
2.      Kehilangan kerahasiaan
3.      Kehilangan privacy
4.      Kehilangan integritas
5.      Kehilangan ketersediaan
Proteksi basis data terhatap gangguan melalui kendali yang bersifat teknis maupun administrasi perlu dilakukan. Ancaman yang merusak sistem sehingga merugikan organisasi dapat berupa:
1.      Tangible, yaitu kerusakan hardware, software, dan data.
2.      Intangible, yaitu kehilangan kredibilitas, kehilangan kepercayaan client.
Kerusakan sistem basis data dapat mengakibatkan aktivitas berhenti. Lamanya waktu pemulihan basis data bergantung pada:
1.      Ada tidaknya hardware dan software alternatif yang dapat digunakan.
2.      Kapan backup terakhir dilakukan.
3.       Waktu yang diperlukan untuk merestore sistem.
4.      Apakah data yang hilang dapat dipulihkan.

Senin, 10 November 2014

HEADING DALAM DOKUMEN

<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Heading dalam dokumen</TITLE>
</HEAD>
<BODY>

<H1>HEADING LEVEL 1</H1>
<H2>HEADING LEVEL 2</H2>
<H3>HEADING LEVEL 3</H3>
<H4>HEADING LEVEL 4</H4>
<H5>HEADING LEVEL 5</H5>
<H6>HEADING LEVEL 6</H6>

<H1 ALIGN=CENTER>==================================</H1>
<H1 ALIGN=CENTER>PROGRAM INI DISUSUN OLEH                    </H1>
<H1 ALIGN=CENTER>NAMA                       : LAILA RAHMANI       </H1>
<H1 ALIGN=CENTER>KELAS                       : XIU3                              </H1>
<H1 ALIGN=CENTER>NO. ABSEN               : 16                                   </H1>
<H1 ALIGN=CENTER>==================================</H1>

</BODY>
</HTML>

PRAKTIKUM 3 'ORDER LIST'




<HTML>
<HEAD>PRAKTIKUM3-NO. 16
<TITLE>ORDER LIST</TITLE>
</HEAD>
<BODY>

<H1 ALIGN=LEFT>NAMA              : LAILA RAHMANI </HI>
<H1 ALIGN=LEFT>KELAS             : XIU3                        </H1>
<H1 ALIGN=LEFT>NO. ABSEN     : 16                             </H1>
<HR SIZE=4 COLOR=BLUE>
<H2>I. Soal Pilihan Ganda</H2>

<OL>
<LI>Apa yang dimaksud dengan e-mail<OL TYPE=a>
<LI>surat melalui pos
<LI>elektronik mail
<LI>kotak posr
<LI>surat melalui fax
</OL>

<LI>Kapasitas e-mail gratis yahoo<OL TYPE=a>
<LI>10 kb
<LI>100 kb
<LI>1 gb
<LI>10 mb
</OL>

</BODY>
</HTML>