A.
Bidang Backup dan Metode Recovery
Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data)
yang tersimpan di dalam hardisk computer yang biasanya dilakukan dari satu
lokasi/perangkat ke lokasi/perangkat lain.
Backup sangat penting dilakukan karena banyak potensi
potensi yang akan mengakibatkan hilangnya data baik itu kesalahan pengguna atau
kesalahan teknik lainnya. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para
pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network client server
sehingga data data yang akan dibackup lebih eratur dan lebih aman.
1.
Metode Backup Data
Backup data
merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk
melakukan penyalinan system, data, dan aplikasi. Proses
backup data dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
a.
Konsep Backup
Backup Data memiliki dua
tujuan utama, yaitu untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah
sengaja dihapus atau rusak. Pengecekan konsistensi data dengan membandingkan
data pada struktur direktori dengan data pada blok disebut recovery
Berdasarkan
lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi 5, antara lain :
1) Full backup
2) Network backup
3) Dump backup
4) Incremental backup
5) Diferensial backup
b.
Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu tekn ik untuk melakukan copy dan mendistribusikan data
dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronosasi
antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin.
Jenis-jenis
replikasi meliputi :
1) Snapshot replication
2) Transactional replication
3) Merge replication
c.
Konsep MySQL Dump
MySQL Dump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali
ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk membuang (dump) data sebuah
database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan
(transfer) data ke server lain. Banyak cara untuk melakukan backup data. Berikut
ini metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup data.
1)
Backup Logika dan Backup Physic
Backup Logika adalah menyimpan perintah logic dari stuktur database
dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL.
Berikut ini karakteristik backup secara
logika:
a) Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan
informasi data.
b) Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi
data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.
c) Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik.
d) Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang
digunakan.
e) Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika
yang biasanya disimpan dalam file SQL.
f) Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML.
g) Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
h) Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file
dikeluarkan dalam bentuk logika file.
i)
Untuk mengeluarkan data dalam
bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT ….. INTO OUTFILE
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk
database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder
C:\\Appserv\Mysql\data\.
Berikut ini karakteristik backup fisik:
·
Backup terdiri atas salinan
file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori
MySQL, data dari tabel memori tidak disimpan pada disk.
·
Backup data secara fisik lebih
cepat karena tidak melakukan memroseskan logika, hanya pengcopian secara fisik.
·
Outputnya lebih sederhana
dibandingkan backup logika.
·
Sebagai tambahan dari database,
backup dapat meliputi file manapun yang terdiri atas file MYi, MYD dan FRM.
2)
Backup Online dan Backup Offline
Backup online dilakukan
saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat
server sedang dihentikan.
Media penyimpanan backup data :
a) Simple dan sederhana : flashdisk,
memori card, CD/DVD, hardisk ekternal atau data cadangan disimpan di computer
lain.
b) Versi online : Cloud
Service Dropbox
c) Dari google : google drive
Untuk backup data
kontak, email dan agenda (kalender) kita bisa memanfaatkan layanan Google Sync
3)
Back Up Database di CPanel
Melakukan back up file di akun cpanel kita secara mandiri akan
memudahkan kita jika suatu saat ada sesuatu yang bermasalah di server.
Backup dapat
digunakan untuk restore setelah failure. Failure ini disebabkan oleh :
a) Media failure
b) User error,missal:tidak sengaja drop table
c) Hardware failure,missal:disk-drive rusak atau permanen loss sebuah
server, dan
d) Natural disasters
Startegi Backup dan restore meliputi :
a)
Tipe dan frekuensi backup.
b)
Kecepatan hardware.
c)
Bagaimana backup diuji.
d)
Di mana dan bagaimana media
backup disimpan.
Strategi Restore meliputi :
a)
Siapa yang melakukan restore.
4)
Desain Strategi Backup
Apakah perubahan terjadi di bagian kecil atau besar
database?
Untuk database besar yang terkonsentrasi pada bagian files atau
filegroups, pilih partial backup atau file backup.
Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup ?
Perkiraan disk space terutama untuk full database backup. Backup
berisi data actual pada database, tidak termasuk space kosong/tidak digunakan. Seharusnya
ukuran backup lebih kecil dibanding database itu sendiri. Gunakan system stored
procedure sp_spaceused.
2.
Recovery
Recovery adalah suatu
proses untuk mengupdate database dengan file backup yang telah disimpan
terakhir kalinya. Recovery ini memiliki model yaitu recovery model yang
digunakan untuk menentukan tipe backup dan scenario restore dan mengontrol
bagaimana transaction log dikelola. Database yang menggunakan model recovery
yaitu sebagai berikut
a.
Full Recovery Model
Transaction log akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan
backup transaction log. Pada full recovery model, backup transaction log harus
dilakukan secara berkala agar transaction log tidak membengkak.
Full recovery model menggunakan log backup untuk mencegah kehilangan
data karena berbagai macam scenario kegagalan.Transaction log (log backup)
diperlukan. Dapat restore database ke suatu titik waktu yang terdapat dalam log
backup (point-in-time recovery) dan dapat menggunakan log backup untuk
roll-for-ward database ke suatu titik pada suatu log-backup.
Ilustrasi Full Recovery Model
1)
Full database backup + log
( yang paling mudah )
a) Backup full database : Db_1 ; Log backup: Log_1, Log_2.
b) Setelah Log_2, hilangnya data terjadi.
c) Sebelum ketiga backup direstore, db admin harus membackup active log
(tail of the log/tail).
d) Restore db_1, Log_1, Log_2 tanpa recovery database.
e) Db admin merestore dan merecover
tail.
f) Database ter-recover ke itik kegagalan, merecover semua data.
2) Strategi backup mengurangi workloss exposure dengan :
a) Differential backup+log.
b) Transaction log backup mengurangi workless exposure potensial
setelah log backup terabru, t14.
c) Rangkaian 3 diff backup digunakan mengurangi jumlah transaction log
that akan direstore kalau ada kegagalan.
d) 3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya seabagi full
database backup.
3) Sebelum backup database pertama, ada kemungkinan hilangnya data pada
t0-t1.
a) Setelah itu log backup yang rutin mengurangi kemungkinan hilangnya
data setelah log backup terakhir.
b) Bila ada kegagalan, maka db admin membackup tail of the log (tail)
atau log yang belum dibackup.
c) Bila tail-log sukses dibackup, db admin dapat menghindari kehilangan
data dengan merestore ke titik kegagalan.
b.
Bulk-Logged Recovery Model
Beberapa operasi akan bersifat minimally logged. Sama seperti full
recovery, transaction log akan dipotong hanya pada saat backup transaction log.
Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan penulisan ke log
untuk menyatakan transaksi selesai operasi bulk akan lebih pelan pada system IO
yang pelan.
c.
Simple Recovery Model
Beberapa operasi bersifat minimally-logged. Macam-macam transaksi tersebut
sama persis dengan bulk-logged. Perbedaan mendasar adalah pada pemotongan
transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong pada saat checkpoint
selesai.
Karena tidak ada backup log maka ketika terjadi database failure,
yang bisa dilakukan adalah merestore full backup atau referential backup yang
terakhir.
Contoh:
Ada 5 backup
database (hanya yang terbaru) : t1-t5
Dimisalkan harus
direstore ke waktu t5 maka :
1) Database kembali ke waktu t5.
2) Semua update setelah t5 hilang.
Ilustrasi Simple Recovery Model
1) Full database backup
Cocok untuk
database kecil sehingga dapat sering dibackup.
2) Strategi backup mengurangi work-loss exposure dengan:
a) Differential database backup.
b) Dibanding full database.
c) Setelah database backup pertama, sekumpulan differential backup
dibuat (3 diff backup).
d) Setelah diff backup ketiga cukup besar, backup berikutnya adalah
database backup untuk membuat defferential base baru.
B.
Backup Offline sesuai dengan Kebutuhan Organisasi dan Keamanan
dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Offline backup atau membackup
secara offline merupakan sebuah cara untuk
menyimpan file di dalam computer jaringan sedemikian rupa sehinggga pengguna
dapat mengaksesnya, bahkan ketika pengguna tidak terhubung pada jaringan.
Offline backup digunakan sebagai sebuah tindakan perlindungan karena dengan
menggunakan metode backup ini, pengguna tidak dapat melakukan updating sehingga file backup tetap dalam keadaan
tidak tersentuh.
Satu-satunya
kekurangan menggunakan offline
backup adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan informasi. Sementara proses
penyimpanan konten memakan sedikit waktu, offline backup tetap dilakukan untuk
alas an keamanan dan sebagai langkah atau tindakan antisipasi ketika terjadi
kegagalan system.
Offline
Backup merupakan jenis backup yang paling mudah. File-file yang dibackup ketika melakukan offline backup yang proses
menutup database, seperti :
1. Datafile, untuk menyimpan semua data yang ada dalam database.\
2. Control file, untuk menyimpan struktur fisik dari database.
3. Redo log file, untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi pada
database yang digunakan dalam proses recovery.
4. Parameter file (init.sid), yaitu file yang berisi
parameter-parameter dari database.
Langkah-langkah untuk melakukan backup offline basis data adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke Start-Programs-Microsoft SQL Server-Enterprise manager.
2. Maka akan tampil layar Enterprise Manager :
a. Klik tanda + yang ada di depan tulisan Microsoft SQL Servers maka
akan tampil tulisan +SQL Server Groups di bawah tulisan Microsoft SQL Servers.
b. Klik tanda + yang ada di depan tulisan SQL Server groups maka akan
tampil tulisa +(Local) (windows NT).
c. Klik tanda +yang ada di depan tulisan Local (Windows NT) maka akan
tampil layar windows NT.
d. Klik tombol connect.
3. Klik tanda + yang ada di depan folder Database, maka akan tampil nama-nama database yang ada di dalam
server (local) ini.
4. Klik kanan pada database
atau salah satu database, lalu pilih
All taks > Backup Database maka akan tampil layar Backup Database.
5. Pilih database yang akan
dibackup di Database droplist, bila diperlukan isi nama backup di Name textbox dan keterangan di Description textbox.
6. Pilih Database – complete jika akan melakukan backup seluruh data.
7. Pilih Database –
differential jika akan melakukan backup
hanya data yang terjadi perubahan sejak terakhir dilakukan backup database complete.
8. Pilih transaction log jika akan melakukan backup transaction log.
9. Pilih File and group jika akan melakukan backup per filegroup.
Klik button yang digunakan untuk mencari filegroup.
10. Pilih Tape jika akan melakukan backup ke tape device.
11. Pilih Disk jika akan melakukan backup ke disk device.
12. Klik button Add untuk menambah target backup.
13. Klik button Remove untuk menghapus target backup.
14. Klik button Content untuk melihat detail dari isi target backup.
15. Pilih Append to media jika backup
ke tape melanjutkan sisa backup sebelumnya.
16. Pilih Overwrite exiting media jika backup ke tape menulis
ulang dari awal lagi.
Pilih lokasi penyimpanan
datanya
Kemudian isi nama file di kotak file name
Jika sudah klik OK
Pastikan kotak file name sudah terisi dengan lokasi dan nama file
yang diinginkan.
Jika sudah benar klik tombol OK.
17. Selesai
Downtime adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu
tertentu. Ada 3 backup dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap
benar setelahterjadinya downtime.
a. Pemulihan terhadap kegagalan transaksi : Kesatuan prosedur alam
program yang dapat mengubah/ memperbarui data pada sejumlah table
b. Pemulihan terhadap kegagalan media : Pemulihan karena kegagalan
media dengan cara mengambil atau memuat kembali salinan basis data (backup).
c. Pemulihan terhadap kegagalan system : Karena gangguan system, hang,
listrik terputus alirannya.
Fasilitas backup pada DBMS :
Fasilitas logging
dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat
database berubah.
a.
Fasilitas check point,
melakukan updte database yang terbaru.
b.
Manager pemulihan,
memperbolehkan system untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten
setelah terjadinya kesalahan.
Teknik Backup:
a.
Deferred update/ perubahan yang
ditunda: perubahan pada database tidak akan berlangsung sampai transaksi ada
pada point disetujui (COMMIT).
b. Immediate Update/ perubahan langsung : perubahan pada DB akan segera
tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui.
c. Shadow Paging : menggunakan page bayangan di mana prosesnya terdiri
atas dua table yang sama, yang satu menjadi
table transaksiransaksi dan yang
lain digunakan sebagai cadangan.
C.
File Backup Online sesuai Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan
Waktu Mati (Down Time) Minimal
Backup online adalah metode penyimpanan data offsite di mana file, folder, atau
seluruh isi system secara teratur didukung pada remote server atau computer
dengan koneksi jaringan. Dengan pertimbangan keamanan itu maka banyak
organisasi yang beralih dengan system Cloud Storage. Cloud Storage yang
digunakan untuk backup online yang dibuat industry lebih berguna. Cloud Storage
adalah generasi berikutnya dari host system penyimpanan. Sebagai system
penyimpanan, Cloud Storage memungkinkan organisasi penyimpanan yang membuat
akses ke aplikasi yang lebih fleksibel.
Ada beberapa keuntungan dari layanan backup online, yaitu :
§ Otomatis
§ Aman
§ Diakses dan dikelola dari mana saja
§ Efisien penggunaan internet
§ Tidak ada penanaman modal
§ Kepatuhan peraturan
Tujuan dari setiap backup
online dan rencana pemulihan adalah untuk menjaga
integritas system dan organisasi dengan sedikit atau tudak ada gangguan dalam
proses. Sebaik apapun suatu teknologi pasti juga memiliki kekurangan adalah
sebagai berikut :
1. Computer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali
jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
2. Organisasi yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses
langsung ke sumber daya.
3. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka
organisasi akan mengalami kerugian besar.