Rabu, 27 Agustus 2014

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM

A.      Bidang Backup dan Metode Recovery
Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam hardisk computer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke lokasi/perangkat lain.
Backup sangat penting dilakukan karena banyak potensi potensi yang akan mengakibatkan hilangnya data baik itu kesalahan pengguna atau kesalahan teknik lainnya. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network client server sehingga data data yang akan dibackup lebih eratur dan lebih aman.
1.    Metode Backup Data
Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan system, data, dan aplikasi. Proses backup data dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
a.       Konsep Backup
Backup Data memiliki dua tujuan utama, yaitu untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja dihapus atau rusak. Pengecekan konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok disebut recovery
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi 5, antara lain :
1)      Full backup
2)      Network backup
3)      Dump backup
4)      Incremental backup
5)      Diferensial backup
b.      Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu tekn ik untuk melakukan copy dan mendistribusikan data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronosasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin.
Jenis-jenis replikasi meliputi :
1)      Snapshot replication
2)      Transactional replication
3)      Merge replication
c.       Konsep MySQL Dump
MySQL Dump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk membuang (dump) data sebuah database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer) data ke server lain. Banyak cara untuk melakukan backup data. Berikut ini metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup data.
1)      Backup Logika dan Backup Physic
Backup Logika adalah menyimpan perintah logic dari stuktur database dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL.
Berikut ini karakteristik backup secara logika:
a)      Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.
b)      Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.           
c)       Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik.
d)      Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
e)      Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file SQL.
f)       Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML.
g)      Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
h)      Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file.
i)        Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT ….. INTO OUTFILE
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\.
Berikut ini karakteristik backup fisik:
·         Backup terdiri atas salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari tabel memori tidak disimpan pada disk.
·         Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memroseskan logika, hanya pengcopian secara fisik.
·         Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika.
·         Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri atas file MYi, MYD dan FRM.
2)      Backup Online dan Backup Offline
Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan.
Media penyimpanan backup data :
a)      Simple dan sederhana           : flashdisk, memori card, CD/DVD, hardisk ekternal atau data cadangan disimpan di computer lain.
b)      Versi online                                                : Cloud Service Dropbox
c)       Dari google                                 : google drive
Untuk backup data kontak, email dan agenda (kalender) kita bisa memanfaatkan layanan Google Sync
3)      Back Up Database di CPanel
Melakukan back up file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika suatu saat ada sesuatu yang bermasalah di server.
Backup dapat digunakan untuk restore setelah  failure.  Failure ini disebabkan oleh :
a)      Media failure
b)      User error,missal:tidak sengaja drop table
c)       Hardware failure,missal:disk-drive rusak atau permanen loss sebuah server, dan
d)      Natural disasters
Startegi Backup dan restore meliputi :
a)      Tipe dan frekuensi backup.
b)      Kecepatan hardware.
c)       Bagaimana backup diuji.
d)      Di mana dan bagaimana media backup disimpan.
Strategi Restore meliputi :
a)      Siapa yang melakukan restore.
4)      Desain Strategi Backup
Apakah perubahan terjadi di bagian kecil atau besar database?
Untuk database besar yang terkonsentrasi pada bagian files atau filegroups, pilih partial backup atau file backup.

Berapa banyak ruang disk dibutuhkan untuk backup ?
Perkiraan disk space terutama untuk full database backup. Backup berisi data actual pada database, tidak termasuk space kosong/tidak digunakan. Seharusnya ukuran backup lebih kecil dibanding database itu sendiri. Gunakan system stored procedure sp_spaceused.
2.       Recovery
Recovery adalah suatu proses untuk mengupdate database dengan file backup yang telah disimpan terakhir kalinya. Recovery ini memiliki model yaitu recovery model yang digunakan untuk menentukan tipe backup dan scenario restore dan mengontrol bagaimana transaction log dikelola. Database yang menggunakan model recovery yaitu sebagai berikut
a.       Full Recovery Model
Transaction log akan di truncate (dipotong) pada saat dilakukan backup transaction log. Pada full recovery model, backup transaction log harus dilakukan secara berkala agar transaction log tidak membengkak.
Full recovery model menggunakan log backup untuk mencegah kehilangan data karena berbagai macam scenario kegagalan.Transaction log (log backup) diperlukan. Dapat restore database ke suatu titik waktu yang terdapat dalam log backup (point-in-time recovery) dan dapat menggunakan log backup untuk roll-for-ward database ke suatu titik pada suatu log-backup.
Ilustrasi Full Recovery Model
1)      Full database backup + log ( yang paling mudah )
a)      Backup full database : Db_1 ; Log backup: Log_1, Log_2.
b)      Setelah Log_2, hilangnya data terjadi.
c)       Sebelum ketiga backup direstore, db admin harus membackup active log (tail of the log/tail).
d)      Restore db_1, Log_1, Log_2 tanpa recovery database.
e)      Db admin merestore dan merecover  tail.
f)       Database ter-recover ke itik kegagalan, merecover semua data.
2)      Strategi backup mengurangi workloss exposure dengan :
a)      Differential backup+log.
b)      Transaction log backup mengurangi workless exposure potensial setelah log backup terabru, t14.
c)       Rangkaian 3 diff backup digunakan mengurangi jumlah transaction log that akan direstore kalau ada kegagalan.
d)      3 diff backup cukup besar untuk backup berikutnya seabagi full database backup.
3)      Sebelum backup database pertama, ada kemungkinan hilangnya data pada t0-t1.
a)      Setelah itu log backup yang rutin mengurangi kemungkinan hilangnya data setelah log backup terakhir.
b)      Bila ada kegagalan, maka db admin membackup tail of the log (tail) atau log yang belum dibackup.
c)       Bila tail-log sukses dibackup, db admin dapat menghindari kehilangan data dengan merestore ke titik kegagalan.

b.      Bulk-Logged Recovery Model
Beberapa operasi akan bersifat minimally logged. Sama seperti full recovery, transaction log akan dipotong hanya pada saat backup transaction log. Berlawanan dengan full recovery model yang hanya membutuhkan penulisan ke log untuk menyatakan transaksi selesai operasi bulk akan lebih pelan pada system IO yang pelan.
c.       Simple Recovery Model
Beberapa operasi bersifat minimally-logged. Macam-macam transaksi tersebut sama persis dengan bulk-logged. Perbedaan mendasar adalah pada pemotongan transaction log. Transaction log akan otomatis terpotong pada saat checkpoint selesai.
Karena tidak ada backup log maka ketika terjadi database failure, yang bisa dilakukan adalah merestore full backup atau referential backup yang terakhir.
Contoh:
Ada 5 backup database (hanya yang terbaru) :  t1-t5
Dimisalkan harus direstore ke waktu t5 maka :
1)      Database kembali ke waktu t5.
2)      Semua update setelah t5 hilang.
Ilustrasi Simple Recovery Model
1)      Full database backup
Cocok untuk database kecil sehingga dapat sering dibackup.
2)      Strategi backup mengurangi work-loss exposure dengan:
a)      Differential database backup.
b)      Dibanding full database.
c)       Setelah database backup pertama, sekumpulan differential backup dibuat (3 diff backup).
d)      Setelah diff backup ketiga cukup besar, backup berikutnya adalah database backup untuk membuat defferential base baru.
B.      Backup Offline sesuai dengan Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Offline backup atau membackup secara offline merupakan sebuah cara untuk menyimpan file di dalam computer jaringan sedemikian rupa sehinggga pengguna dapat mengaksesnya, bahkan ketika pengguna tidak terhubung pada jaringan. Offline backup digunakan sebagai sebuah tindakan perlindungan karena dengan menggunakan metode backup ini, pengguna tidak dapat melakukan updating  sehingga file backup tetap dalam keadaan tidak tersentuh.
Satu-satunya kekurangan menggunakan offline backup adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan informasi. Sementara proses penyimpanan konten memakan sedikit waktu, offline backup tetap dilakukan untuk alas an keamanan dan sebagai langkah atau tindakan antisipasi ketika terjadi kegagalan system.
Offline Backup merupakan jenis backup yang paling mudah. File-file yang dibackup ketika melakukan offline backup yang proses menutup database, seperti :
1.       Datafile, untuk menyimpan semua data yang ada dalam database.\
2.       Control file, untuk menyimpan struktur fisik dari database.
3.       Redo log file, untuk menyimpan semua perubahan yang terjadi pada database yang digunakan dalam proses recovery.
4.       Parameter file (init.sid), yaitu file yang berisi parameter-parameter dari database.
Langkah-langkah untuk melakukan backup offline basis data adalah sebagai berikut:
1.       Masuk ke Start-Programs-Microsoft SQL Server-Enterprise manager.
2.       Maka akan tampil layar Enterprise Manager :
a.       Klik tanda + yang ada di depan tulisan Microsoft SQL Servers maka akan tampil tulisan +SQL Server Groups di bawah tulisan Microsoft SQL Servers.
b.      Klik tanda + yang ada di depan tulisan SQL Server groups maka akan tampil tulisa +(Local) (windows NT).
c.       Klik tanda +yang ada di depan tulisan Local (Windows NT) maka akan tampil layar windows NT.
d.      Klik tombol connect.
3.       Klik tanda + yang ada di depan folder Database, maka akan tampil nama-nama database yang ada di dalam server (local) ini.
4.       Klik kanan pada database atau salah satu database, lalu pilih All taks > Backup Database maka akan tampil layar Backup Database.
5.       Pilih database yang akan dibackup di Database droplist, bila diperlukan isi nama backup di Name textbox dan keterangan di Description textbox.
6.       Pilih Database – complete jika akan melakukan backup seluruh data.
7.       Pilih Database – differential jika akan melakukan backup hanya data yang terjadi perubahan sejak terakhir dilakukan backup database complete.
8.       Pilih transaction log jika akan melakukan backup transaction log.
9.       Pilih File and group jika akan melakukan backup per filegroup. Klik button yang digunakan untuk mencari filegroup.
10.   Pilih Tape jika akan melakukan backup ke tape device.
11.   Pilih Disk jika akan melakukan backup ke disk device.
12.   Klik button Add untuk menambah target backup.
13.   Klik button Remove untuk menghapus target backup.
14.   Klik button Content untuk melihat detail dari isi target backup.
15.   Pilih Append to media jika backup ke tape melanjutkan sisa backup sebelumnya.
16.   Pilih Overwrite exiting media jika backup ke tape menulis ulang dari awal lagi.
Pilih lokasi penyimpanan datanya
Kemudian isi nama file di kotak file name
Jika sudah klik OK
Pastikan kotak file name sudah terisi dengan lokasi dan nama file yang diinginkan.
Jika sudah benar klik tombol OK.
17.   Selesai

Downtime adalah keadaan dimana web anda tidak bisa diakses dalam waktu tertentu. Ada 3 backup dalam mengembalikan basis data ke keadaan yang dianggap benar setelahterjadinya downtime.
a.       Pemulihan terhadap kegagalan transaksi : Kesatuan prosedur alam program yang dapat mengubah/ memperbarui data pada sejumlah table
b.      Pemulihan terhadap kegagalan media : Pemulihan karena kegagalan media dengan cara mengambil atau memuat kembali salinan basis data (backup).
c.       Pemulihan terhadap kegagalan system : Karena gangguan system, hang, listrik terputus alirannya.
Fasilitas backup pada DBMS :
Fasilitas logging dengan membuat track pada tempatnya saat transaksi berlangsung dan pada saat database berubah.
a.       Fasilitas check point, melakukan updte database yang terbaru.
b.      Manager pemulihan, memperbolehkan system untuk menyimpan ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.
Teknik Backup:
a.       Deferred update/ perubahan yang ditunda: perubahan pada database tidak akan berlangsung sampai transaksi ada pada point disetujui (COMMIT).
b.      Immediate Update/ perubahan langsung : perubahan pada DB akan segera tanpa harus menunggu sebuah transaksi tersebut disetujui.
c.       Shadow Paging : menggunakan page bayangan di mana prosesnya terdiri atas dua table yang sama, yang satu menjadi  table transaksiransaksi  dan yang lain digunakan sebagai cadangan.
C.      File Backup Online sesuai Kebutuhan Organisasi dan Keamanan dengan Waktu Mati (Down Time) Minimal
Backup online adalah metode penyimpanan data offsite di mana file, folder, atau seluruh isi system secara teratur didukung pada remote server atau computer dengan koneksi jaringan. Dengan pertimbangan keamanan itu maka banyak organisasi yang beralih dengan system Cloud Storage. Cloud Storage yang digunakan untuk backup online yang dibuat industry lebih berguna. Cloud Storage adalah generasi berikutnya dari host system penyimpanan. Sebagai system penyimpanan, Cloud Storage memungkinkan organisasi penyimpanan yang membuat akses ke aplikasi yang lebih fleksibel.
Ada beberapa keuntungan dari layanan backup online, yaitu :
§  Otomatis
§  Aman
§  Diakses dan dikelola dari mana saja
§  Efisien penggunaan internet
§  Tidak ada penanaman modal
§  Kepatuhan peraturan
Tujuan dari setiap backup online dan rencana pemulihan adalah untuk menjaga integritas system dan organisasi dengan sedikit atau tudak ada gangguan dalam proses. Sebaik apapun suatu teknologi pasti juga memiliki kekurangan adalah sebagai berikut :
1.       Computer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
2.       Organisasi yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya.
3.       Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka organisasi akan mengalami kerugian besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar